Sabtu, 09 Juni 2012


Cubung Wulung

                                                                                                                                                                           
                                                                                             edohaput

Ketiga

Sejak malam itu. Antara Menik dan Gono menjadi saling suka. Saling cinta. Saling sayang dan saling mengasihi. Menik menemukan lelaki yang selalu memberikan kasih sayang. Menik menemukan pria yang bisa membuat hatinya bergetar. Menik menemukan pemuda yang selalu membuat jantungnya berdegup ketika saling menatap mata. Menik menemukan orang yang bisa sebagai tempat berkeluh, bermanja dan bercengkerama. Menik menemukan pejantan yang benar - benar jantan yang bisa membuat keperempuannya berarti. Betapa tidak, hari - hari yang dilaluinya bersama Gono selalu membuatnya senang. Dikala siang matahari seakan bersinar lebih terang dari sebelumnya. Dimalam hari rembulan seakan menjadi lebih bercahaya dari saat sebelum hari - hari dijalani bersama Gono. Angin dingin yang mengalir ke lembah - lembah yang dipenuhi cemara semakin menancapi kulit dan semakin tajam terasa menusuk - nusuk setiap inci kulitnya. Setiap kali malam tiba dan rembulan bulat muncul diantara cemara - cemara Menik menunggu kedatangan Gono yang pasti akan mengajaknya ke lembah cemara. Disana Menik akan merasakan pelukan Gono yang mampu mengusir rasa dingin angin gunung yang kadang membawa kabut. Disaat -saat Gono memeluknya ini, Menik selalu ingin lebih dari sekedar dipeluk. Ia ingin dielus, diraba, dan digerayangi setiap inci lekuk tubuhnya. Menik selalu membantu - bantu dengan geliatan - geliatan atau dengan gerakan - gerakan tubuh lainnya yang membuat tangan Gono menyentuh bagian  bagian tubuhnya yang sensitif dan enak ketika tersentuh. Setiap kali sudah begini Gonopun tanggap terhadap keinginan Menik. Tangannya segera menyusup ke balik baju hangat Menik. Tangannya segera menemukan buah dada menik. Dan dengan lembut kemudian diremasnya berganti - ganti. Ketika Menik menggelinjang dan menyediakan mulutnya untuk dicium Gono tidak menyianyiakannya. Ciuman Gono yang begitu melumat membuat Menik semakin menggelinjang. Dan dengan sengaja Menik membuka - buka selangkangannya dengan merenggangkan pahanya. Gerakan - gerakan kakinya disengaja agar rok bawahnya tersingkap ke pangkal paha sehingga miliknya yang sengaja tidak dikenakan celana dalam mudah ditelusuri tangan Gono. Ketika tangan Gono telah sampai disana dan mengelus - elusnya, menekan - nekannya, dan jarinya mulai mengilik, tangan Menikpun telah berada di dalam sarung Gono dan menemukan kejantanan Gono yang begitu kaku dan tidak ditutup celana. Menik menggenggamnya. Dan setiap kali di miliknya ada rasa enak yang berlebih, genggaman tangan Menik menjadi lebih kuat dan membuat Gono berjingkat dan menghentikan cumannya di bibir. Menik tahu Gono agak kesakitan di kejantanannya ketika genggamannya dikuatkan. Maka Menik lalu mengendorkannya dan membuat gerakan tangannya menjadi meremas halus dan memelintir lembut dengan gerakan naik turun. Memperoleh perlakuan demikian kejantanan Gono menjadi semakin kaku saja. Tangan Menik yang lembut dan basah keringat menjadi licin di kejantanan Gono. Kenikmatan yang semakin lama semakin menjadi membuat Gono semakin menyerang milik Menik dengan jarinya. Kalau sudah begitu Menik menjadi tidak tahan. Ia segera merapatkan pahanya dan mengangkat - angkat pantatnya agar jari Gono lebih menancap di miliknya. Mulut Gono yang terus menyedot - nyedot lehernya menyebabkan puncak kenikmatan Menik menjadi - jadi. Sesaat kemudian seperti biasanya Menik kemudian terkulai dan terengah - engah. Gantian Gono Segera berjongkok diantara paha Menik yang telah dikangkangkan. Tangan Kiri mengangkat pantat Menik dan tangan kanan memegangi kejantanannya lalu ujungnya digesek - gesekan di permukan milik Menik yang belahannya terbuka. Tidak lama Gono berbuat begitu seperti biasanya ia langsung melenguh dan memuncratkan cairan kenikmatannya ke permukaan milik Menik. 
Begitulah hari - hari yang menyenangkan dan membahagiakan serta malam - malam yang menikmatkan dilalui Menik bersama Gono sampai pada satu hari Gono berpamitan untuk bekerja di kota agar bisa segera mengumpulkan uang.
Hanya selembar kertas yang berisi tulisan Gonolah yang bisa mengobati rindunya kepada kekasihnya itu. Menik berharap Gono segera bisa mengumpulkan uang dan pulang dusun untuk melamarnya. Sejak satu -satunya surat diterima, berbulan - bulan kemudian tidak lagi ada kabar dari Gono. Menik sempat berpikir Gono sudah melupakannya. Keraguan terhadap janji yang pernah diucapkan Gonopun sering sekali mengganggu pikirannya. Jangan - jangan kekasihnya itu telah tertambat hatinya pada wanita lain di kota. Di kota banyak gadis cantik. Mungkin Gono telah melupakannya, yang hanya gadis gunung yang tidak pandai berdandan. Gadis dusun yang tidak pernah memakai wewangian. Tidak seperti gadis kota yang pandai berhias dan selalu wangi. jika berpikir itu keraguan Menik Gono akan menepati janjinya menjadi semakin pudar. 
Gudel yang sejak lama menaruh hati terhadap Menik rupanya akan memperoleh kesempatan. Gudel mendengar dari Tumi kalau kepercayaan Menik terhadap janji Gono semakin memudar. Gudel menjadi semakin berani mendekati Menik. Gudel terus mencari tahu tentang Gono lewat Tumi. Kepada Tumilah Gono selalu ingin tahu perkembangan suasana hati Menik. Kemanapun Menik pergi Gudel selalu ingin tahu. Apa yang sedang dikerjakan Menik Gudelpun ingin mengetahuinya. Lewat Tumi Gudel ingin benar - benar tahu kalau Menik sudah bisa melupakan Gono. 
Gudel sudah selalu membayangkan bisa memeluk Menik. Terutama jika malam  sepi dan hanya sendirian, Gudel tak sanggup untuk tidak membayangkan Menik berada di dalam pelukannya. Meraba - raba tubuh Menik. Menggerayangi milik Menik. Meremas - remas payudaranya. Mencium bibirnya. dan mengelus - elus pahanya. Kadang - kadang membayangkannya bercumbu dengan Menik Gudel kebablasan. Dibayangkannya Menik telah ditindihnya. Dan selangkangan Menik telah dibukanya. Dan ia yang sudah berada diantara selangkangannya segera menusukkan kejantanannya di milik Menik. Jika bayangan telah sampai kesitu Gudel langsung memegang kelelakiannya dan segera melenguh - lenguh memanggil nama Menik.
Begitulah Gudel. Jika ia melihat Menik yang dirasakannya menjadi sangat bernafsu. Bukan perasaan sayang. Bukan perasaan akan mencintai. Tetapi birahinya yang muncul duluan. Ia melihat Menik sebagai gadis dusun yang cantik. Yang menggemaskan. Yang akan membuat birahinya terlampiaskan. Di dalam pikiran Gudel kalau ia bisa memperistri Menik pasti akan selalu terpuaskan birahinya. Menik yang cantik. Menik yang pantatnya gempal. Menik yang payudaranya membuat rok atasnya membusung di dadanya. Menik yang berkulit bersih dan berkaki panjang, tinggi semampai. Menik yang pasti akan melenguh - lenguh, dan menggelinjang kalau sedang ditindihnya. 

bersambung ..............

,


Tidak ada komentar:

Posting Komentar